Sembelit Dapat Menyebabkan Nyeri di Bagian Bawah Punggung, Kenali Tanda dan Cara Pencegahannya

tropicalfishforum.net – Masalah sembelit atau konstipasi seringkali berdampak pada rasa nyeri di daerah punggung bagian bawah. Sembelit sendiri merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar, yang ditandai dengan kotoran yang keras, kering, dan berukuran besar.

Beberapa faktor dapat menjadi penyebab sembelit, antara lain:

  • Kurang asupan serat dalam makanan
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Dehidrasi
  • Aktivitas fisik yang kurang
  • Tidak adanya sensasi untuk buang air besar
  • Mengalami depresi atau kecemasan
  • Bagaimana sembelit berkaitan dengan nyeri di bagian bawah punggung?

Menurut informasi dari Verywell Health, sembelit kronis dapat mengakibatkan impaksi tinja. Ini adalah kondisi di mana sebagian tinja tetap tertahan di ujung usus, menghambat pergerakan usus secara normal. Kondisi ini umumnya dialami oleh individu yang menderita penyakit init dalam jangka waktu yang lama, dan dapat menjadi masalah serius yang memerlukan penanganan segera.

Pada beberapa kasus, tinja dapat dilunakkan menggunakan enema mineral atau supositoria yang dimasukkan melalui anus. Dalam keadaan tertentu, tenaga medis mungkin perlu memecah tinja menjadi potongan kecil secara manual sebelum mengeluarkannya dengan hati-hati. Dalam situasi yang lebih parah, mungkin diperlukan tindakan pembedahan untuk mengatasi masalah sembelit.

Sebagai tambahan, tekanan dari massa tinja yang keras pada saraf punggung bagian bawah (sakral) dapat menyebabkan timbulnya nyeri punggung bagian bawah yang intens.

Sembelit

Sembelit Dapat Menyebabkan Sakit Punggung

Meskipun umumnya sembelit yang menjadi penyebab sakit punggung, terdapat situasi di mana hubungannya berjalan sebaliknya.

Menurut Verywell Health pada Minggu, 21 Januari 2024, “Jika seseorang mengalami sakit punggung akibat saraf terjepit, bisa sulit untuk melakukan buang air besar. Rasa sakit pada punggung bisa menghambat kemampuan memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk buang air besar, yang pada gilirannya dapat menyebabkan sembelit.”

Lebih lanjut, kondisi ini dapat berkembang menjadi usus neurogenik, gangguan saraf yang juga dapat mempengaruhi fungsi normal usus. Bagi mereka yang mengalami cedera pada bagian bawah tulang belakang, ini dapat mengakibatkan masalah usus lembek yang mengurangi pergerakan normal usus besar. Akibatnya, terdapat masalah usus lainnya dapat muncul pada pasien tersebut.

Sembelit

Tanda-tanda Konstipasi

Seseorang yang mengalami kurangnya frekuensi buang air besar, yaitu kurang dari tiga kali dalam seminggu, berisiko mengalami konstipasi. Beberapa indikasi yang dapat muncul meliputi:

  • Kotoran yang sulit dikeluarkan dan keras
  • Feses yang menggumpal serta kering
  • Sensasi tersisa kotoran di dalam usus

Konstipasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan di perut. Jika seseorang mengalami kondisi ini secara kronis, dapat menyebabkan rasa sakit yang berat dan tumpul di bagian bawah punggung karena adanya tinja yang terjebak di usus besar.

“Anda juga mungkin mengalami rasa kembung dan ketidaknyamanan perut terkait dengan konstipasi.”

Dalam beberapa situasi, tekanan usus pada saraf skiatik dapat menciptakan rasa sakit yang menyebar ke punggung bawah dan terus ke kaki (sakit pinggang).

Saraf skiatik merupakan saraf terpanjang di tubuh, berawal dari tulang belakang dan merambat hingga kaki.

Sensasi nyeri dapat bervariasi, seperti sensasi menusuk, terbakar, atau kesemutan. Terkadang, deskripsi rasa sakit menjadi sulit dilakukan.

“Anda mungkin juga merasakan kejang otot di punggung dan mengalami kelemahan pada tungkai atau kaki Anda.”

Sembelit

Mencegah Konstipasi dan Mengurangi Nyeri di Bagian Bawah Punggung

Agar terhindar dari masalah konstipasi yang dapat menyebabkan rasa sakit pada bagian bawah punggung, beberapa langkah berikut dapat diambil:

  • Peningkatan Asupan Cairan

Menjaga kecukupan asupan cairan harian dapat membantu menjaga konsistensi tinja agar tetap normal dan mudah dikeluarkan. Disarankan untuk menghindari konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.

  • Menambahkan Serat dalam Pola Makan

Meningkatkan konsumsi serat hingga sekitar 25 gram per hari dari makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, oatmeal, dan kacang-kacangan.

  • Menggunakan Suplemen Serat

Apabila diperlukan, suplemen serat yang mengandung psyllium, seperti Metamucil, dapat dikonsumsi setelah berkonsultasi dengan dokter.

  • Menggunakan Pelunak Feses

Obat pelunak feses, terutama yang mengandung docusate sodium seperti Colace, dapat membantu mengatasi masalah sembelit.

  • Menggunakan Obat Pencahar yang Tersedia Bebas

Masalah sembelit yang ringan dapat diatasi dengan obat pencahar yang tersedia bebas, mengandung polietilen glikol (PEG) misalnya Miralax.

  • Aktivitas Fisik Rutin

Aktivitas fisik secara teratur disarankan untuk mengatasi masalah sembelit dan mencegahnya. Tetap aktif juga dapat bermanfaat untuk sebagian besar jenis nyeri pada bagian bawah punggung.